A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk menemukan dan menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model baru, yang
berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal-hal baru itu tidak selalu sesuatu yang
sama sekali tidak pernah ada sebelumnya, unsur-unsurnya bisa saja telah ada
sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru, konstruk baru yang
memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu
adalah sesuatu yang bersifat inovatif. Kreativitas memegang peranan penting
dalam kehidupan dan perkembangan manusia. Kreativitas banyak dilandasi oleh
kemampuan intelektual, seperti intelegensi bakat dan kecakapan hasil belajar,
tetapi juga didukung oleh faktor-faktor afektif dan psikomotor.
Menurut David Campbell, Kreativitas adalah suatu kemampuan
untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya,
menarik, aneh dan berguna bagi masyarakat.
Pengertian Kreativitas menurut para ahli lainnya :
1. Barron (1982 : 253)
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru. Sesuatu yang baru disini bukan berarti harus sama sekali baru, tetapi
dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya.
2. Guilford (1970 : 236)
Kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai
cirri-ciri seorang kreatif.
3. Utami Munandar (1992 : 41)
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi
suatu gagasan.
4. Rogers (1992 : 48)
Kreativitas adalah proses munculnya hasil-hasil baru
dalam suatu tindakan.
5. Drevdahl (Hurlock; 1978 : 3)
Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi komposisi dan
gagasan-gagasan baru yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sentesis
yang mungkin melibatkan pembentukan pola-pola bar dan kombinasi dari pengalaman
masa lalu yang dihubungkan dengan yang sudah ada pada situasi sekarang.
Rhodes mengelompokkan definisi-definisi kreativitas ke dalam
empat kategori yaitu sebagai berikut :
1. Product
2. Person
3. Process
4. Press
B. Perkembangan Kreativitas
1. Tahap sensorik – motorik ( 0 – 2 tahun)
Pada tahap ini belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan
kreativitasnya. Sebab, pada tahap ini tindakan-tindakan anak masih berupa
tindakan-tindakan fisik yang bersifat refleksif, pandangannya terhadap objek
masih belum permanen, belum memiliki konsep tentang ruang dan waktu, belum
memiliki konsep tentang sebab-akibat, bentuk permainannya masih merupakan
pengulangan reflek-reflek, belum memiliki konsep tentang diri, ruang dan belum
memiliki kemampuan berbahasa.
2. Tahap Praoperasional ( 2 – 7 tahun)
Pada tahap ini kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai
tumbuh karena anak sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai mengembangkan
memori dan telah memiliki kemampuan untuk memikirkan masa lalu dan masa yang
akan datang, meskipun dalam jangka waktu yang pendek.
3. Tahap Operasional Konkrit ( 7 – 11 tahun)
Faktor-faktor yang memungkinkan semakin berkembangnya kreativitas
itu adalah:
Anak sudah mulai mampu untuk menampilkan
operasi-operasi mental
a. Mulai mampu berpikir logis dalam bentuk yang
sederhana
b. Mulai berkembang kemampuan untuk memelihara
identitas-identitas diri
c. Konsep tentang ruang sudah semakin meluas
d. Sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa
kini, dan masa yang akan datang
e. sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun
biasanya masih memerlukan bantuan objek-objek konkrit.
4. Tahap Operasional Formal ( 11 tahun ke atas)
Ada beberapa faktor yang mendukung berkembangnya
potensi kreativitas ini, yakni :
a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan
secara proposional berdasarkan pemikiran logis
b. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-objek
secara proporsional berdasarkan pemikiran logis
c. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang
relatif
d. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu
relative
e. Remaja sudah mampu melakukan pemisahan dan
pengendalian variabel-variabel dalam menghadapi masalah yang kompleks
f. Remaja sudah mampu melakukan abstraksi relative
dan berpikir hipotesis
g. Remaja sudah memiliki diri ideal
h. Remaja sudah menguasai bahasa abstrak
3. Tahap-tahap Kreativitas
1. Persiapan (preparation)
Merupakan tahap awal berisi kegiatan pengenalan masalah,
pengumpulan data-informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis
dengan kaidah-kaidah yang ada. Tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru
menjajagi kemungkinan-kemungkinan.
2. Inkubasi (incubation)
Merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingkan masalah.
Dengan proses ini diharapkan ada pemisahan, mana hal-hal yang benar-benar
penting dan mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.
3. Iluminasi (illumination)
Merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan,
penghimpun informasi dari luar untuk dianalisis dan disintesiskan kemudian
merumuskan beberapa keputusan.
4. Ferifikasi (verification)
Merupakan tahap mentes dan membuktikan
hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.
4. Karakteristik Kreativitas
a. Diers (Adams : 1976) mengemukakan bahwa
karakteristik :
1) Memiliki dorongan (drive) yang tinggi
2) Memiliki rasa ingin tahu yang besar
3) Penuh percaya diri
4) Toleran terhadap ambiguitas
5) Bersifat sensitive, dan lain-lain
b. Utami Munandar (1992) mengemukakan cirri-ciri
kreativitas antara lain :
1) Senang mencari pengalaman baru
2) Memiliki inisiatif
3) Selalu ingin tahu
4) Mempunyai rasa humor
5) Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi, dan
lain-lain.
c. Clark (1988) mengemukakan karakteristik
kreativitas adalah sebagai berikut:
1) Memiliki disiplin diri yang tinggi
2) Senang berpetualang
3) Memiliki wawasan yang luas
4) Mampu berpikir periodic
5) Memerlukan situasi yang mendukung
6) Sensitif terhadap lingkungan
7) Memiliki nilai estetik yang tinggi
d. Torance (1981) mengemukakan karakteristik
kreativitas adalah :
1) Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2) Tekun dan tidak mudah bosan
3) Percaya diri dan mandiri
4) Berani mengambil resiko
5) Berpikir divergen
5. Sikap Orang Tua Terhadap Perkembangan Kreativitas Anak
Sikap orang tua sangat mempengaruhi krea tivitas anak.
Orang tua, adalah individu yang secara intens berhubungan dengan anak, akan
menjadi model bagi anak. Selain itu, sikap orang tua terhadap perkembangan
kreativitas anak juga memegang peranan penting.
Sikap orang tua disini akan dibedakan antara sikap orang
tua yang menunjang dan yang tidak menunjang pengembangan kreatif anak.
Munandar (1999) menjelaskan bahwa dari berbagai penelitian
diperoleh hasil, bahwa sikap orang tua yang memupuk kreativitas anak, ialah:
1. Menghargai pendapat anak dan mendorongnya untuk
mengungkapkannya.
2. Memberi waktu kepada anak untuk berpikir,
merenung, dan berkhayal.
3. Membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.
4. Mendorong kemelitan anak, untuk menjajaki dan
mempertanyakan banyak hal.
5. Meyakinkan anak bahwa orang tua menghargai apa
yang ingin dicoba dilakukan, dan apa yang dihasilkan.
6. Menunjang dan mendorong kegiatan anak.
7. Menikmati keberadaannya bersama anak.
8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh kepada anak.
9. Mendorong kemandirian anak dalam bekerja.
10.Melatih hubungan kerja sama yang baik dengan anak.
11.Sikap orang tua yang tidak menunjang kreativitas
anak
Menurut Munandar (1999), sikap orang tua yang tidak menunjang
pengembangan kreativitas anak ialah:
1. Mengatakan kepada anak bahwa ia dihukum jika
berbuat salah.
2. Tidak membolehkan anak menjadi marah terhadap
orang tua.
3. Tidak membolehkan anak mempertanyakan
keputusan orang tua.
4. Tidak memperbolehkan anak bermain dengan
anak dari keluarga yang mempunyai pandangan dan nilai yang berbeda dari
keluarga anak.
5. Anak tidak boleh berisik.
6. Orang tua ketat mengawasi kegiatan anak.
7. Orang tua memberi saran-saran spesifik tentang
penyelesaian tugas.
8. Orang tua kritis terhadap anak dan menolak gagasan
anak.
9. Orang tua tidak sabar dengan anak.
10.Orang tua dan anak adu kekerasan.
11.Orang tua menekan dan memaksa anak untuk
menyelesaikan tugas.
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Kreativitas
Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas ke dalam 2 kelompok yakni :
a. Faktor-faktor yang mendukung
1) Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan
serta keterbukaan
2) Situasi yang memungkinkan dan mendorong
timbulnya banyak pertanyaan
3) Situasi yang dapat mendorong dalam rangka
menghasilkan sesuatu
4) Situasi yang mendorong tanggung jawab dan
kemandirian
b. Faktor-faktor yang menghambat
1) Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan
2) Otoritarianisme
3) Diferensiasi antara bekerja dan bermain
4) Stereotif peran seks/jenis kelamin
5) Kurang berani dalam melakukan eksplorasi,
menggunakan imajinasi, dan penyelidikan.
Utami Munandar (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kreativitas adalah:
1. Usia
2. Tingkat pendidikan orangtua
3. Tersedianya fasilitas
4. Penggunaan waktu luang
7. Upaya Membantu Mengembangkan Kreativitas dan
Implikasinya Dalam Pendidikan
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif Torrance (1977)
menamakan relasi bantuan dengan istilah “Creative relationship” yang memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan
anak
b. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan
gagasan-gagasannya tanpa mengalami hambatan
c. Pembimbing lebih menekan pada proses daripada
hasil sehingga pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak sebagai
bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.
d. Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan,
atau nilai-nilai tertentu kepada anak.
e. Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi
positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan anak.
Dedi Supriadi (1994) mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat
digunakan untuk membimbing perkembangan anak-anak kreatif, yaitu sebagai
berikut:
a. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
mengekspresikan kreativitasnya
b. Mengakui dan menhargai gagasan-gagasan anak
c. Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan
dan mewujudkan gagasan-gagasannya.
d. Membantu anak memahami divergensinya dalam
berpikir dan bersikap dan bukan malah menghukumnya
e. Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan
gagasan-gagasannya
f. Memberikan informasi-informasi mengenai
peluang-peluang yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA
Sukmadinata, Syaodih Nana, Landasan Psikologi Proses
Pendidikan, 2009, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
http://www.psychologymania.com/2011/07/kreativitas-identifikasi-perkembangan.html
http://www.yandanur.web.id/2011/01/perkembangan-kreativitas.html
http://veliarryandre.blogspot.com/2012/10/makalah-kreatifitas.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar